Kabupaten SolokSumbar

Niniak Mamak Nagari Salimpek Lakukan Studi Komparatif ke LAM Riau: Perkuat Silaturahmi dan Pelestarian Adat

×

Niniak Mamak Nagari Salimpek Lakukan Studi Komparatif ke LAM Riau: Perkuat Silaturahmi dan Pelestarian Adat

Sebarkan artikel ini

Riau , Cakrawalaopini.com – Niniak Mamak dari Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, melakukan silaturahmi dan studi komparatif ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.

Kegiatan ini diadakan di Gedung LAM Riau dan disambut langsung oleh Ketua LAM Riau, Datuk Sri Raja Marjohan Yusuf, beserta jajaran pengurus LAM Riau.

Kunjungan ini tidak hanya sebatas pertemuan biasa, tetapi juga merupakan momen penting dalam mempererat hubungan antara dua daerah yang memiliki latar belakang budaya yang kaya.

Dengan diikuti oleh sekitar 35 orang dari berbagai unsur, termasuk niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai Nagari Salimpek, pertemuan ini menjadi ajang untuk saling bertukar pengalaman dan wawasan tentang penerapan adat di daerah masing-masing.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Armen AP, MM, turut mendampingi rombongan dari Nagari Salimpek. Dalam sambutannya, Armen menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian studi komparatif yang dilakukan oleh Niniak Mamak Salimpek.

“Silaturahmi ini tidak hanya untuk saling mengenal, tetapi juga sebagai ajang untuk mempelajari bagaimana sistem adat diterapkan di daerah yang berbeda, terutama di Riau yang dikenal dengan kemajemukan budayanya namun tetap bisa mempertahankan adat yang kuat,” ungkap Armen.

Lebih lanjut, Armen menjelaskan bahwa setelah pertemuan dengan LAM Riau, rombongan akan melanjutkan beberapa agenda lainnya, termasuk temu ramah dengan para perantau Nagari Salimpek yang berada di Kota Pekanbaru.

“Kami berharap dengan kegiatan ini, silaturahmi dapat terjalin lebih erat, serta nilai-nilai adat yang kita miliki bisa terus lestari dan tidak hilang ditelan zaman,” tambahnya.

Salah satu tokoh cadiak pandai Nagari Salimpek, Asrul Syukur, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya studi komparatif ini. Menurutnya, perbandingan sistem penerapan adat antara Riau dan Sumatera Barat bisa memberikan banyak pelajaran berharga bagi Niniak Mamak Nagari Salimpek.

“Riau adalah daerah yang majemuk, namun adat dan budaya Melayu tetap eksis dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita bagaimana mempertahankan adat di tengah perubahan zaman,” ujar Asrul.

Selain itu, Asrul juga menekankan bahwa melalui silaturahmi ini, kedua belah pihak dapat saling berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan pelestarian adat di era modern.

“Kita berharap dengan adanya pertukaran pengalaman ini, adat dan budaya yang kita warisi dapat terus berkembang dan tidak hanya menjadi simbol semata, tetapi juga hidup dalam keseharian masyarakat,” tambahnya.

Ketua LAM Riau, Datuk Sri Raja Marjohan Yusuf, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan dari Niniak Mamak Nagari Salimpek.

Ia mengungkapkan bahwa hubungan antara Sumatera Barat dan Riau memiliki akar sejarah yang kuat, sehingga pertemuan ini menjadi kesempatan baik untuk memperkuat ikatan budaya antara kedua daerah.

“Kita memiliki banyak kesamaan dalam hal adat dan budaya, namun kita juga harus saling belajar untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan adat yang kita miliki,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mempererat hubungan antara Nagari Salimpek dan LAM Riau, serta membuka peluang kerjasama di bidang kebudayaan dan pariwisata di masa mendatang.

“Dengan adanya kerjasama ini, kita bisa saling menguatkan dan memastikan bahwa adat istiadat yang kita miliki tetap lestari dan menjadi identitas yang kuat bagi generasi mendatang,” pungkas Datuk Sri Raja Marjohan Yusuf.

Pertemuan ini tidak hanya mengukuhkan silaturahmi, tetapi juga membuka pintu bagi diskusi dan pertukaran pengetahuan mengenai bagaimana adat dan budaya dapat terus bertahan di tengah perubahan zaman.

Dengan semangat yang sama, diharapkan kedua pihak dapat terus berkolaborasi untuk menjaga warisan budaya yang telah ada sejak lama, sekaligus menyesuaikannya dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi dari adat itu sendiri.