Cakrawalaopini.com – Manchester City dan Inter Milan harus puas berbagi poin setelah pertandingan sengit yang berakhir dengan skor 0-0 pada matchday 1 fase grup Liga Champions 2024/2025 di Etihad Stadium, Kamis (19/9/2024) dini hari WIB.
Meski banyak peluang tercipta sepanjang pertandingan, kedua tim tidak mampu mencetak gol hingga peluit panjang berbunyi.
Sejak awal laga, Manchester City menunjukkan dominasi dengan menguasai bola dan menekan pertahanan Inter Milan.
Erling Haaland, yang menjadi ujung tombak serangan City, mendapatkan sejumlah peluang berbahaya. Namun, meski beberapa kali nyaris mencetak gol, lini pertahanan Inter yang dipimpin oleh Stefan de Vrij dan Alessandro Bastoni tampil solid, memblok setiap serangan yang datang.
Kiper Inter Milan, Yann Sommer, juga tampil impresif dengan beberapa penyelamatan krusial yang membuat City frustrasi di babak pertama.
Pep Guardiola, pelatih City, tampak tak puas dengan hasil di babak pertama yang berakhir tanpa gol, mengingat timnya mendominasi penguasaan bola tetapi gagal memecah kebuntuan.
Memasuki babak kedua, Guardiola melakukan beberapa perubahan dengan memasukkan Phil Foden dan Ilkay Gundogan untuk menambah kreativitas dan daya serang tim.
Pergantian ini berhasil meningkatkan intensitas serangan City, yang semakin gencar menekan pertahanan Inter. Meski demikian, pertahanan kokoh dari tim asuhan Simone Inzaghi terus mampu menahan setiap gelombang serangan.
“Kami tahu apa yang akan datang. Inter adalah tim kuat dan terorganisir. Mereka belum kalah di Etihad Stadium sejak 2018. Kami harus bermain baik di kedua fase, mencoba membantu satu sama lain. Mereka memiliki pemain sangat berbakat,” ungkap Pep Guardiola setelah pertandingan.
Di sisi lain, Inter Milan tidak hanya bertahan, tetapi juga beberapa kali mencoba membalas serangan melalui serangan balik cepat. Namun, serangan mereka juga gagal mengancam gawang City yang dijaga dengan baik oleh Ederson.
Simone Inzaghi, pelatih Inter Milan, juga memberikan pujian kepada timnya setelah pertandingan.
“Kami tahu siapa lawan kami. Manchester City adalah tim kuat dan sangat terorganisir. Kami harus memberikan penampilan besar. Kami membutuhkan kecepatan, agresivitas, dan ketabahan: ini yang membuat permainan hebat,” ucap Inzaghi.
Ruben Dias, bek andalan Manchester City, tampil luar biasa dalam menjaga pertahanan timnya. Dias berperan penting dalam meredam serangan-serangan balik Inter yang beberapa kali mengancam di babak kedua. Seusai laga, Dias menyatakan bahwa pertandingan melawan Inter memang selalu sulit.
“Itu pertandingan yang sangat intens melawan lawan yang sangat kuat. Mereka terbiasa menang, dan kami tidak akan memiliki pekerjaan mudah. Pada akhirnya, saya pikir tim kami tampil baik dan sangat dekat untuk mencetak gol,” jelas Ruben Dias.
Hasil imbang ini membuat Manchester City dan Inter Milan berbagi satu poin masing-masing, menempatkan mereka di posisi ke-11 dan ke-12 sementara dalam klasemen League Phase Liga Champions 2024/2025. Kedua tim tentu berharap bisa meraih hasil yang lebih baik di pertandingan berikutnya untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen.
Bagi Manchester City, yang merupakan juara bertahan Liga Champions, hasil ini bisa dianggap mengecewakan mengingat mereka bermain di kandang sendiri dan mendominasi pertandingan. Namun, pertahanan disiplin Inter Milan berhasil menggagalkan ambisi City untuk meraih kemenangan.
Bagi Inter Milan, hasil imbang di kandang juara bertahan tentu merupakan hasil yang cukup positif. Tim asuhan Simone Inzaghi menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing di level tertinggi kompetisi Eropa dengan pertahanan yang kokoh dan disiplin.(tbr)