Langsung ke konten
Topik Trending

Survei Pemilu AS 2024: Kamala Harris Ungguli Donald Trump di Tingkat Nasional dan Negara Bagian Kunci

×

Survei Pemilu AS 2024: Kamala Harris Ungguli Donald Trump di Tingkat Nasional dan Negara Bagian Kunci

Sebarkan artikel ini

Cakrawalaopini.comMenjelang pemilihan presiden AS pada 5 November 2024, survei terbaru menunjukkan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris memiliki keunggulan tipis atas mantan Presiden Donald Trump dalam perolehan suara nasional dan beberapa negara bagian kunci.

Hasil dari berbagai lembaga survei, seperti FiveThirtyEight dan RealClearPolitics, menunjukkan Harris memimpin rata-rata antara 1,7 hingga 2,4 poin persentase atas Trump secara nasional.

Meski demikian, selisih ini dianggap sangat tipis dan berada dalam margin kesalahan survei, sehingga perlombaan masih sangat ketat.

Di negara bagian utama yang berpotensi menentukan hasil akhir, seperti Wisconsin, Pennsylvania, Michigan, dan Nevada, Harris memimpin tipis, dengan selisih kurang dari satu poin.

Namun, Trump masih unggul di negara bagian seperti North Carolina, Georgia, dan Arizona. Sementara itu, hasil dari CBS News/YouGov menunjukkan Harris memiliki dukungan 51 persen secara nasional dibandingkan dengan Trump yang mendapatkan 48 persen suara. Namun, dukungan ini menipis di negara bagian kunci, dengan keunggulan Harris hanya sekitar satu poin.

Isu-isu yang paling memengaruhi pemilih dalam kampanye ini meliputi ekonomi, kesehatan, dan keamanan nasional, dengan Harris berfokus pada perubahan iklim, kesehatan masyarakat, dan hak-hak sipil.

Di sisi lain, Trump memprioritaskan kebijakan ekonomi serta isu imigrasi, yang terus menjadi perhatian kelompok konservatif dan loyalisnya. Pemilih muda dan minoritas cenderung mendukung Harris, sementara Trump mendapat dukungan kuat dari pemilih laki-laki dan kulit putih.

Dengan jarak yang semakin dekat menuju pemilihan, baik Harris maupun Trump meningkatkan intensitas kampanye mereka untuk memastikan kehadiran mereka di medan pertempuran.

Debat mendatang antara keduanya diharapkan menjadi momen penting untuk menarik simpati pemilih yang belum menentukan pilihan.

Sebagai kandidat petahana, Harris menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan keunggulan, terutama mengingat sistem Electoral College yang dapat memberikan keuntungan bagi Trump jika pemilihannya tetap seimbang di tingkat nasional.

Pemilu 2024 diperkirakan akan mencatat partisipasi tinggi, dan banyak analis politik menyebut hasilnya mungkin akan sangat ketat.

Hasil pemungutan suara di negara bagian kunci ini akan menjadi faktor penentu dalam pemilu kali ini, dan keduanya dihadapkan pada tekanan besar untuk memastikan dukungan yang stabil di hari pemilihan nanti. (ck7)