Cakrawalaopini.com – Pasaman, Kamis, 12 September 2024, Dinas Sosial Kabupaten Pasaman menggelar rapat penguatan kapasitas bagi pilar-pilar sosial di Balairong Anak Nagari, kediaman Bupati Pasaman.
Acara ini dihadiri oleh 45 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), 11 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan 33 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana). Rapat ini dilaksanakan pada Kamis, 12 September 2024, dengan tujuan memperkuat sinergi dan kapasitas para petugas yang terlibat dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial di Kabupaten Pasaman.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Pasaman Sabar AS, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasaman Dedi, Sekretaris Dinas Sosial, serta para Kepala Bidang dan staf Dinas Sosial Kabupaten Pasaman.
Dalam sambutannya, Bupati Pasaman, Sabar AS, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh petugas PKH, TKSK, dan Tagana yang telah bekerja keras membantu masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
“Kalian adalah ujung tombak dalam penanggulangan kemiskinan dan penanganan masalah sosial di masyarakat. Saya sangat mengapresiasi dedikasi kalian yang terus berjuang meskipun di lapangan banyak tantangan. Melalui program-program yang kalian kawal, kita bisa melihat dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Sabar AS dalam pidatonya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasaman, Dedi, dalam keterangannya menjelaskan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai penerima manfaat.
Melalui PKH, keluarga miskin, terutama ibu hamil dan anak-anak, dapat mengakses berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di lingkungan mereka.
Dedi menegaskan pentingnya peran petugas PKH dalam mendampingi keluarga-keluarga tersebut agar bisa memanfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal.
Baca Juga
“Penguatan kapasitas pilar-pilar sosial, seperti pendamping PKH, sangat diperlukan untuk memastikan program ini berjalan efektif. Di Kabupaten Pasaman, kita berusaha keras mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui sinergi antara berbagai program kesejahteraan sosial. Pilar sosial adalah kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan program ini,” jelas Dedi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa PKH kini juga diperluas untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia, dengan tujuan mempertahankan kesejahteraan sosial mereka sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.
Melalui berbagai program komplementer, PKH diharapkan bisa menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam penanggulangan kemiskinan di Pasaman.
Selain peran penting PKH, Dedi juga menyoroti kontribusi TKSK dan Tagana dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. TKSK, yang bertugas di kecamatan-kecamatan, berperan dalam pendampingan, pemantauan, koordinasi, dan advokasi berbagai program sosial.
Mereka menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam menangani isu-isu kesejahteraan sosial di tingkat lokal.
“Peran TKSK sangat vital dalam mendekatkan pelayanan sosial kepada masyarakat di tingkat kecamatan. Mereka adalah motor penggerak di lapangan yang memastikan program-program kesejahteraan sosial terlaksana dengan baik,” ujar Dedi.
Sementara itu, Tagana berperan dalam penanganan bencana alam dan darurat lainnya. Dengan jumlah personel yang signifikan, Tagana menjadi garda terdepan dalam penanganan dan mitigasi bencana di Pasaman. Mereka tidak hanya terlibat dalam situasi darurat, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Acara penguatan kapasitas ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Rapat ini diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi seluruh petugas sosial di Kabupaten Pasaman untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.