Cakrawalaopini.com – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas berbagai inisiatif kerja sama, termasuk investasi, irigasi, pengelolaan lahan, hingga proyek energi strategis.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, yang mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa diskusi berjalan produktif. Presiden Prabowo mengapresiasi kontribusi jangka panjang perusahaan Jepang di Indonesia dan menerima pembaruan mengenai beberapa investasi yang sedang dan akan dilakukan.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah kelanjutan proyek Blok Masela, yang telah direncanakan sejak tahun 2000. Delegasi JAPINDA menyampaikan harapan agar proyek tersebut dapat dimulai tahun depan dan selesai dalam beberapa tahun ke depan, mengingat dampak signifikan yang diharapkan bagi Indonesia.
Presiden Prabowo juga mendorong keterlibatan perusahaan Jepang dalam proyek Great Giant Sea Wall, sebuah inisiatif besar untuk melindungi Jakarta dari banjir dengan panjang hingga 600 kilometer. Partisipasi perusahaan konstruksi Jepang diharapkan dapat berkontribusi pada proyek tersebut.
Selain sektor ekonomi, diskusi juga mencakup bidang pendidikan dan kesehatan. Presiden Prabowo mengusulkan pendirian sekolah dan universitas Jepang di Indonesia sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia. Usulan ini disambut positif oleh delegasi JAPINDA.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Keesokan harinya, Jumat, 6 Desember 2024, Presiden Prabowo menggelar jamuan makan siang bersama delegasi JAPINDA dan Japan Jakarta Club (JJC) di Istana Negara, Jakarta. Acara tersebut menjadi momentum penguatan hubungan Indonesia dan Jepang, sekaligus menampilkan kekayaan budaya Nusantara.
Baca Juga
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Jepang merupakan mitra lama Indonesia, dengan pemerintah dan sektor swasta Jepang yang aktif mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia di berbagai bidang. Beliau berharap kehadiran investor dan korporasi Jepang dapat semakin berpartisipasi dalam pengembangan Indonesia.
Para delegasi disuguhkan hidangan khas yang menunjukkan keanekaragaman rasa dari setiap penjuru Nusantara, seperti nasi daun jeruk, asparagus jamur, ayam panggang nusantara, sapi kemangi, hingga udang merah putih.
Selama jamuan, mereka juga menikmati pertunjukan seni musik yang memadukan alunan piano dengan alat musik tradisional dari Nusa Tenggara Timur, Sasando, serta instrumen musik dari kedua negara.
Acara ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam membangun hubungan internasional yang kuat melalui pendekatan budaya. Di tengah berbagai tantangan global, kegiatan seperti ini menjadi pengingat akan pentingnya diplomasi berbasis budaya.
((HTM))