Cakrawalaopini.com – Jakarta, 2 Desember 2024 – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan strategi industrialisasi Indonesia dalam acara Forum Strategi Ekonomi Nasional yang digelar di Aula Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan mitra internasional, dengan fokus utama pada transformasi ekonomi berbasis keberlanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menegaskan bahwa industrialisasi adalah salah satu pilar utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Strategi ini mencakup penguatan sektor manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, penerapan teknologi, dan integrasi prinsip ekonomi hijau.
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Fokus Peningkatan Nilai Tambah
Sri Mulyani menyoroti hilirisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dalam negeri.
Ia menyebutkan contoh nyata dari keberhasilan hilirisasi, seperti pengolahan nikel menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.
“Kita tidak lagi mengekspor nikel mentah. Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok global kendaraan listrik, mengingat sumber daya kita sangat melimpah,” ujar Menkeu.
Penguatan Teknologi dan Transformasi Digital
Menkeu juga memaparkan bahwa transformasi digital menjadi pendorong utama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor manufaktur. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung industri dengan memperkuat infrastruktur teknologi, seperti jaringan internet cepat dan sistem logistik modern.
“Transformasi digital tidak hanya memudahkan produksi, tetapi juga membuka peluang inovasi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan,” tambahnya.
Ekonomi Hijau dan Komitmen Net Zero Emissions
Dalam acara tersebut, Sri Mulyani menegaskan bahwa industrialisasi yang ramah lingkungan menjadi prioritas pemerintah. Indonesia menargetkan net zero emissions pada tahun 2060, dengan memanfaatkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Baca Juga
“Kami memberikan insentif kepada pelaku industri yang beralih ke teknologi ramah lingkungan. Ini bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan daya saing baru bagi Indonesia di pasar global,” jelasnya.
Dukungan Kebijakan Fiskal untuk Industrialisasi
Untuk mendukung strategi ini, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran strategis. Di antaranya adalah insentif pajak untuk investasi di sektor hijau, pendanaan untuk pengembangan kawasan industri, dan penguatan program pelatihan tenaga kerja.
Acara ini ditutup dengan diskusi panel yang melibatkan berbagai pihak terkait, membahas tantangan dan peluang dalam implementasi strategi industrialisasi.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, saya optimis Indonesia mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Sri Mulyani.
Acara ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis inovasi, keberlanjutan, dan kemandirian. Strategi industrialisasi ini diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional dalam jangka panjang.
((DDS))