Cakrawalaopini.com – Indian Space Research Organisation (ISRO) bekerja sama dengan European Space Agency (ESA) meluncurkan misi PROBA-3 pada 8 Desember 2024.
Misi ini dirancang untuk mempelajari korona matahari, lapisan terluar atmosfer matahari yang memiliki peran penting dalam memahami fenomena cuaca antariksa.
PROBA-3 adalah proyek inovatif yang menggunakan teknologi formasi satelit presisi untuk melakukan pengamatan ilmiah yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
PROBA-3 terdiri dari dua satelit kecil yang akan beroperasi dalam formasi sangat presisi, menjaga jarak hingga milimeter meskipun terpisah sejauh 144 meter di orbit.
Formasi ini memungkinkan penciptaan korong buatan yang dapat menutupi piringan matahari, sehingga memungkinkan pengamatan langsung terhadap korona matahari tanpa gangguan cahaya terang dari matahari itu sendiri. Teknologi ini meniru fenomena alami saat gerhana matahari total, tetapi memberikan durasi pengamatan yang jauh lebih lama.
Misi ini diluncurkan menggunakan roket PSLV (Polar Satellite Launch Vehicle) dari Pusat Antariksa Satish Dhawan di Sriharikota, India. PROBA-3 adalah misi gabungan antara ESA dan ISRO, yang menunjukkan peningkatan kerja sama internasional dalam eksplorasi antariksa. Ini adalah misi pertama ESA yang menggunakan teknologi “shadowing” buatan untuk mempelajari matahari.
Korona matahari adalah wilayah yang sangat penting karena merupakan sumber partikel dan radiasi matahari yang dapat memengaruhi cuaca antariksa dan teknologi di Bumi, seperti satelit komunikasi, sistem navigasi GPS, dan jaringan listrik.
Dengan mempelajari korona, para ilmuwan berharap dapat memahami lebih baik mekanisme pembentukan badai matahari dan dampaknya terhadap Bumi.
Baca Juga
- Real Madrid Tundukkan Sevilla, Pangkas Jarak dengan Atlético di Puncak Klasemen
- Pembangunan Menara Repeater di Nagari Indudur Rampung, Hadirkan Konektivitas Digital untuk Masyarakat Pedesaan
Selain misi ilmiah, PROBA-3 juga merupakan tonggak teknologi bagi ESA dan ISRO. Teknologi formasi presisi yang digunakan diharapkan dapat diterapkan pada misi masa depan, termasuk misi eksplorasi planet dan observasi Bumi.
Misi ini menunjukkan ambisi ISRO untuk semakin berperan dalam proyek antariksa internasional. Sebelumnya, ISRO telah mencatat kesuksesan besar dengan peluncuran Chandrayaan-3, yang mendaratkan wahana di kutub selatan Bulan. Dengan partisipasi dalam PROBA-3, India semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam eksplorasi antariksa global.
PROBA-3 diharapkan memberikan data berharga selama masa operasinya, yang akan berlangsung beberapa tahun. Data ini akan digunakan oleh para ilmuwan di seluruh dunia untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang matahari dan dampaknya terhadap lingkungan antariksa.
Misi ini tidak hanya berkontribusi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkuat kerja sama internasional dalam menjelajahi batas akhir antariksa.
((DDS))